Inget dong ini dari drama apa ? pic cr to melissaleavesthevillage |
Begitu kata
William Shakespeare. Gampang sih buat Mbah Shakespeare bilang begitu, soalnya
doi gak lahir di Indonesia. Di Indonesia, nama itu perkara penting dan sakral.
Apalagi kalau si yang punya nama punya gelar bertingkat, kaya rumah susun, atau
punya gelar yang membuktikan dia keturunan (bukan ke tanjakan apalagi ke
belokan) bangsawan. Wajib hukumnya buat dicantumkan.
Selain buat
pamer, nama di negeri ini juga kadang-kadang memiliki kode tertentu. Kadang
kodenya berupa doa, singkatan peristiwa tertentu, rumus matematika, kode benda
atau tumbuhan kesayangan, artis favorit,
dan bahkan kode produksi (apa inih!!).
Tapi itu hanya
dilakukan orang-orang zaman dulu, kalau generasi sekarang hobi banget namain
anaknya dengan nama yang susah dieja. Mungkin, ini karena mereka gak mau nama
anak mereka sama kaya nama yang diberikan oleh kakek nenek ke ibu bapaknya.
Meskipun gak
semua kaya gitu, masih ada beberapa kawan saya yang begitu punya anak namanya
sangat bagus dan terdengar Indonesia (maksudnya ga kebarat2an atau kearab2an
gitu). Mereka memilih nama dari bahasa daerahnya, sansekerta, atau bahkan alam
sekitar.
Nah,
ngomong-ngomong soal nama ini, kebetulan beberapa pekan lalu seorang kawan yang
gabung di kumpulan perkawanan wartawan dan bekas wartawan yang mulai renta ada
yang baru dianugerahi seorang putri.
Kawan ini
kemudian menamakan putrinya yang baru lahir : Kirana Segara Bening artinya cahaya
yang terang dari lautan yang jernih. Nama yang bagus.
Terus,
tante-tante dan om-nya di grup itu mulai ribut deh soal nama masing-masing dan rahasia di balik penamaan mereka.
Retno Ayuningtyas
misalnya, dia mengeluh karena nama dari orang tuanya itu artinya : cantik di
dalam. Jadi selama hidupnya, penampakan luar orang ini jutek dan judes banget.
Kecantikannya bener-bener tersembunyi di dalam ( di dalam limit kartu kreditnya
yang luar biasa dan sering dioptimalkan kawan-kawannya, tepatnya).
Ada juga Ayu
Primasandi yang bingung apa arti namanya, selain kata Ayu yang yang artinya
cantik dan Prima yang bisa diartikan pertama atau ganjil, lalu apa manfaat kata
Sandi di namanya ?
Waktu itu gue
menebak, mungkin arti keseluruhan namanya adalah : Anak pertama yang cantik
hasil kode-kodean bapak dan ibunya. (Kodenya bagaimana ? Bisa ditanya ke
produsen terkait).
Soal nama, jelas
kawan-kawan kita yang berasal dari Padang selalu punya nama yang nyentrik. Nama
yang kalau dibaca terkesan kebarat-baratan, tapi ditulis dengan ejaan lokal.
Misal, Michael yang bisa berubah jadi Maikel – dibaca sama, ditulis beda-. Coba
ditelusuri kawan-kawan yang berdarah minang, pasti ketemu deh nama-nama kaya
begini.
Beruntung Kanye West lahir di Amerika jadi namanya gak ribet. Coba doi lahir di Tebet, yang bisa terbagi dari Tebet Barat Timur Dalam, Tebet Timur Dalam, Tebet Nasuha (Itu Tobat!), dan laen laen |
Pernah juga gue
memiliki teman sewaktu KKN bernama Derivat. Serius!! Setelah ditelusuri ,
Bapaknya Derivat ini adalah dosen matematika, sehingga anaknya dinamakan
derivat (alias turunan). Untung aja bapaknya dosen matematika, coba bayangin
kalo doi dosen bahasa Rusia kasihan yang absenin.
Salah satu kasus
nama-nama ajaib generasi kita adalah kita banyak menemukan bahwa nama-nama
kawan kita itu ternyata singkatan. Mungkin karena orang tua kita lahir di era Orde
Baru yang hobi bikin singkatan-singkatan, jadilah nama anaknya juga
singkatan-singkatan tertentu.
Contohnya adalah teman
seperjuangan waktu jadi wartawan juga. Namanya Ismar, yang ternyata singkatan
dari kamIs Maret. “Jadi itu waktu gue lahir, Mbak,” kata doi. Alhamdulillah doi
lahir di hari Kamis, jadi agak cakep namanya. Gak kebayang kalo dia lahir di
hari Senin atau Selasa bulan Maret. Sudah pasti gue bakal punya temen bernama “Semar”.
Ada lagi nama
suami temen gue yang gak kalah ajaibnya, tapi demi image dia kita agak ubah
dikit namanya. Namanya sebenarnya gak aneh, tapi begitu tahu kepanjangannya
kalian pasti akan bergumam... “Khan maennn!”. Namanya adalah Diba Papilanda,
kepanjangan dari Dibawa Pas Pinal Piala Dunia. Ini untung pas pinal, coba kalo
pas perempat pinal...pasti susah namainnya.
Sebenarnya, gue
gak punya hak sih buat komenin nama-nama hasil singkatan. Lah, nama gue sendiri
aja singkatan. Gustidha , singkatan dari Agustus Idul Adha. Jadi, kata emak
gue, pas orang lagi sibuk mau potong hewan qurban, gue lahir. Hampir mirip ama
kisah nabi, cuma kayanya kalo gue sih ketukernya ama sapi potong. Makanya badan
gue stabil montok dan berbobot selama puluhan tahun.
Masalahnya, nama
gue ini rumit untuk ditulis terutama untuk peletakkan huruf “H” nya. Walhasil,
nama gue berbeda-beda di akte lahir, kartu keluarga, dan di kartu nama. Kadang
jadi Gusthida, Gustidah, dan Gustidha. Bisa begitu ? Bisa lah, kalo nama Pizza aja
bisa berubah jadi Fitsa, apalagi nama gue yang bukan syapah syapah.
Meski begitu, ada
kalanya gue bersyukur dengan kerumitan penulisan nama gue yang diberikan oleh orang
tua. Karena pernah suatu waktu, saat masih jadi wartawan, gue menulis sebuah
berita tentang capaian pertambangan mineral dan batubara di kuartal tiga tahun
sekian lah. Kebetulan beritanya ini termasuk kategori negatif, karena yang gue
tulis adalah penurunan capaian.
Taunya, berita
ini membuat sang menteri murka dan memarahi Pak Dirjen kenapa bisa turun
begini. Dan, Pak Dirjen pun menelepon saya untuk memarahi saya pastinya. Lalu terjadilah
percakapan berikut :
P : Halo! (nada
tinggi)
G : Iya , halo
Pak. (Jawab saya yang udah tahu ini nomor si dirjen)
P : Ini saya
bicara dengan Gusthadi ya ?!
G :
Emmmmm....bukan Pak.
P : Oh okay, maaf
ya.
Dan saya pun
selamat dari omelan si Bapak Dirjen, hanya karena si Bapak salah eja nama saya.
Kan emang bener gue bukan Gusthadi, tapi bener kalo yang nulis berita itu gue
:D
Kadang memang
nama itu bisa menjadi doa dan berkah. Jadi kawan-kawan, namailah keturunanmu
dengan nama yang penuh arti tapi mudah dibaca dan dieja. Jangan menyusahkan
para juru ketik di kelurahan, kecamatan, tata usaha, dan petugas bea cukai.
Apalagi kalao sampe kamu punya nama seperti ini.
The legendary Osas! |
1 komentar:
Subhanallaaahhhhh.... Bwahahahahahahahahahahaha..... Saoloooohhh mbak... Mati ngakak sampe kencing aku baca tulisanmu yg ini.....
Sejuta jempol buatmu dah kak😂😂😂
Posting Komentar