Minggu, 04 Maret 2018

Naik Bianglala dan Kuliner di AEON Mall Cakung

Hai para pembaca,

(yang belum membaca belum hai…apa dah!)

Jadi begini, rencana semula gue dan kawan-kawan akan menghabiskan akhir pekan ini di sebuah villa di puncak, Bogor. Acara sudah disiapkan sejak berbulan-bulan sebelumnya, maklum karena kebanyakan personel adalah wartawan dan kadang Sabtu-Minggu harus masuk jadi harus disetting jauh-jauh hari agar tidak mengganggu kinerja.

Tapi apa daya, musibah terjadi sehingga villa tidak bisa digunakan tepat 3 hari sebelum liburan berlangsung. Nah, berhubung kami sudah stress berat butuh liburan, dan mumpung ada waktu bisa libur bareng-bareng akhirnya memutuskan untuk liburan di Jakarta ajah.

Kami yang dimaksud yakni gue, Ayu, Mbak Fenny, dan Mbak Ira yang kebetulan satu apartemen. Tapi ya itu tadi, karena kesibukan masing-masing, boro-boro sering ngobrol mah jam kerjanya aja pada gak ketemu, LOL. Anggota apartemen baru komplit kalau di atas jam 10 malam, dan itu pun udah jam bobo.

Ayu semula mengusulkan ke Kelapa Gading untuk wisata kuliner, tapi dulu kita sempat baca-baca soal wahana ferris wheels di AEON Cakung. Jauh sih, tapi apa salahnya dicoba, sekali-kali main jauh. Akhirnya kita ubah tujuan ke Cakung.

Seperti biasa gue urusan riset wahana dan makan di mana kalo jalan-jalan. Supaya sampai di tujuan kita efektif jadwalnya.

Membulatkan niat, setelah usai bekerja rata-rata sampai siang hari, kami berangkat ke AEON Mal Jakarta Garden City yang ada di Cakung. Jaraknya dari tempat kami sekitar 32 km, dengan jarak tempuh 1 jam kalo gak macet. Alhasil?? Perjalanan lebih dari 1 jam karena macet bingitz.

Penampakan mal, sudah keliatan kan bianglalanya?


Ini adalah mal terjauh yang kami kunjungi di Jakarta, tapi karena lagi niat akhirnya bisa sampai juga.

Sewaktu awal melihat, jujur gue terpana dengan perkembangan Cakung-Cilincing saat ini dibanding keadaan dua wilayah itu 7-8 tahun lalu sewaktu gue masih jadi wartawan perkotaan dan ngepos di Jakarta Timur.

Ya udah balik lagi ke AEON Mal Cakung, ini saudaranya AEON Mal yang ada di Tangerang itu. Hampir semuanya mirip, kecuali bagian adanya wahana bianglala atau ferris wheel ini.

Untuk ke wahana ini, begitu masuk mal-nya langsung ke lantai paling atas aja. Terus, siapkan uang tiketnya sebagai berikut:

Tiket J-Sky (baru sadar itu namanya)


-       Rp 50 ribu untuk tiketnya per orang.
-       Kalau kamu couple dan pengen berduaan aja, bisa bayar yang versi couple yakni Rp 160 ribu.
-       Kalau pengen dapat yang interiornya bagus atau sekeluarga , dengan maksimal 7 orang, bisa pesan yang paket family atau VIP seharga Rp 350 ribu.

Tapi gue kasih tahu aja, mending ambil per orang aja Rp 50 ribu, kalo antrian gak padat banget, satu gondola bianglala bisa diisi kamu berdua doang kok. Gak kaya naek angkot yang harus isi 6 dulu baru bisa jalan.

Bianglala

Biangsaja bila kau mau...biangsaja bila kau mau, katakan sesungguhnya, pada dirinyaaa..lalala


Karena bianglala terus muter, pelan-pelan sih, kalo muternya cepet jadi biang kerok dong (apa sih), jadi sewaktu naiknya kita kaya naik metromini yang disetop tapi gak mau berhenti..cuma pelan-pelan jalan ajah.

Jadinya, kalau turun bianglalanya, ya kaya turun metromini atau kopaja, kaki kiri duluan untuk pijakan.

Durasi naik bianglala ini sekitar 15 menit, gak lama emang, dibandingi ama ferris wheel di Singapore yang bisa 30-40 menit, ya bayarnya juga beda ya bok.

Bianglala ini sangat direkomendasikan buat kamu yang ingin beromantis ria, atau menyatakan cinta. Kalau cinta diterima, turun bianglala lanjut jalan-jalan pegangan tangan atau pasang gembok cinta di lokasi dekat bianglala.

Cekrek, Mupeng, Upload!!! 


Kalau cinta kamu ditolak, buka pintu bianglalanya terus langsung jorokin aja ke bawah si orang yang nolak kamu barusan.

Ala ala Namsan Tower 


Eh ngomong-ngomong gembok, di sini juga disediakan gembok-gembok cinta ala Namsan Tower di Korea itu. Tadinya gue mau beli, tapi bukan tulis nama pasangan. Yang mau gue tulis adalah nomor rekening tabungan, biar awet hubungan gue ama duit-duit gue. Harganya sekitar Rp 25 ribu satu gembok.

Usai naik bianglala, area sekitar bianglala itu luas banget dan ada banyak jajanan. Buat yang berkeluarga jadi bisa habiskan waktu di sana lebih banyak, karena ada arena bermain buat anak-anak.

Arena bermain dari atas bianglala 


Ini kreatif sih jadi kalau ke Mal gak melulu cuma belanja, tapi ruang publiknya gede jadi bisa buat anak-anak (ya namanya Mal Jepang ya..niat bikinnya).

Kelar foto-foto di area bianglala, kami pun sibuk cari makanan di lantai ground floor, dan sesuai hasil riset kita makan di Tokugawa Okonomiyaki.

Mas Mas Tokugawa yang masak depan kami..... ketika kami kelaparan!


Gue pesen fried rice dan beef okonomiyaki-nya dan dua-duanya ini…enak banget. Terutama nasi gorengnya ya!

Beef Okonomiyaki 

Nasi Goreng Paling Ena!

Eh gila, gue pesen dua? Iya, selow, abis kok dua-duanya.

Makan beres, kami bergeser ke AEON supermarket untuk beli es krimnya yang legendaris itu, cuma Rp 10 ribu tapi enak beut. Ada rasa baru sebenernya Strawberry dan Cokelat, atau bisa dimix, tapi lagi habis sayangnya.

Ya gapapa, yang vanilla green tea juga enak.

Udahlah cuma Rp 10 ribu tapi ena banget



Pas di supermarket, kami memutuskan sekalian belanja bulanan kebutuhan (perut) kami. Buat produk-produk asal Jepang di supermarket ini harganya lebih murah loh! Misal biore tisu pembersih, yang di mal-mal biasanya Rp 90 ribuan, di sana bisa cuma Rp 74 ribu. WOW.

Senengnya lagi tuh, ada jajanan unik yang kami temuin di sana. Di antaranya adalah Es Krim Milo dari Nestle!!

Rasanya Milo Banget!! (Ya iyalah!)


Sebetulnya gue udah kenyang, tapi kan susah nemuin beginian, ya dibelilah….dan ternyata enak. (Apa coba yang ga enak?!).

Bonus nemu beginian juga, beng-beng ala-ala toblerone oleh-oleh tiap ada yang ke Singapore


Ya udah, sesungguhnya warga Cakung dan Bekasi bisa berbahagia dengan kehadiran mal ini..Tapi kami, udah cukup sekali aja ke sana. Meskipun seru, ku tak mau kedua kali pergi ke Cakung karena jauhnya minta ampun.

Okay, sekian saja dan selamat jalan-jalan!