Kamis, 08 September 2011

Saya dan Satu Juta Barel Minyak

Jakarta - *kebiasaan*

Lama gak nulis di blog ini, ujug-ujug nulis satu juta barel minyak. Pasti banyak yang bingung, apaan sih satu juta barel minyak? terus apa hubungannya ama sayah si satu juta ini..

Pastinja, satu juta barel minyak ini bukanlah jumlah minyak yang sayah habiskan untuk memelarkan badan saya ke samping selama hiatus dalam menulis blog. *For your information, i gained weight about 8 kg T.T ... how could!!!!* well, itu karena badan sayah itu fleksibel banget..sama kayak pribadi saya yang sangat fleksibel *ngelesss*

Balik ke satu juta barel minyak, itu adalah target produksi minyak nasional yang harus dicapai per harinya. Sayah juga baru kenal si satu juta ini sejak beberapa bulan lalu, sejak di-poskan di kementerian yang sehari-harinya ngurusin bahan bakar umat ini.

Ceritanya, konsumsi minyak nasional kita kan seharinya itu sekitar 1,3 juta barel..sementara produksi kita itu jauh dibawahnya. Rata-rata masih di kisaran 900-an ribu barel per hari. Awal saya liputan, sekitar bulan Agustus tahun lalu (2010)..rata-rata produksi masih di angka 955 ribu barel per hari.

Nah, niat saya itu baik. Sebagai warga negara yang hapal Pancasila dan mengidolakan RA Kartini sebelum saya tergila-gila Syahrini dan Lady Gaga.. sayah pun setidaknya pengen gitu, beri sedikit doa dan harapan buat negeri ini dari sisi perminyakan..

Sayah mulai dengan niat baik, saya bernazar..isengnya sih tahun lalu itu saya optimis..nazar sekalian berdoa buat diri sendiri. Tahu kan Nazar? pastinja bukan nazar yang hobi Skype-an di Colombia itu, Ini jenis nazar yang kalau misalnya kita lulus ujian, kita mau puasa 3 hari berturut-turut gitu.. atau misalnya kalau masuk kuliah yang diidamkan kita bakal sedekah..gitu.

Nah, saya coba-coba bernazar dan nazar ini saya paparkan secara terbuka kepada kawan-kawan satu liputan. Dengan pedenya saat itu sayah bernazar."Kalo produksi minyak kita sampe 1 juta barel, gw kawin!!," teriak sayah dengan bangga...

Abis ngucapin itu, boro-boro ada yang tepok tangan..atao tepok dada..ato tepok ame-ame belalang kupu-kupu... *gw sih ngarepnya ada yang tunjuk tangan, terus langsung lamar gw*. Ini yang ada semua yang dengerin gw pada bengong. Salah satu wartawan senior, Alfian Idris, tiba-tiba nyeletuk."Lo yakin gus, bahaya ituh.."

Ada apa sih, ada apa sebenarnya?! Apa yang mereka sembunyikan dari diriku?, apa ada sesuatu yang tidak aku ketahui sementara mereka tahu....!!! *JENG...JENG...JENG* *Kamera Close Up ke muka gw* *alis gw kedat-kedut akting sok lebay ala sinetron Indonesia*