Sabtu, 10 Oktober 2015

Book Review : The Rosie Project




Don Tillman, 39, profesor bidang genetik yang bergaya nyentrik akhirnya memutuskan untuk menikah. Atau setidaknya mulai serius mencari wanita untuk jadi pendamping hidup.

Dasar ilmuwan totok, untuk mencari jodoh pun ia sampai memakai metode ilmiah yang ia sebut sebagai The Wife Project. Ia membuat kuesioner 16 halaman bolak-balik untuk menjaring perempuan yang ia pikir akan cocok untuk hidup bersamanya. Wanita sempurna menurut definisi Don adalah dia yang selalu tepat waktu, bukan vegetarian, bukan perokok, menyukai matematika, rajin berolahraga, dan tidak punya penyakit kelamin. Itupun baru sebagian dari bejibun syarat lainnya. Buat Don, lebih sedikit risiko konflik karena perbedaan lebih baik.

Rosie Jarman otomatis tercoret sebagai kandidat impian. Perempuan usia 30 tahun yang suatu malam tiba-tiba dikirim oleh sahabat Don, Gene, ke apartemennya ini sama sekali tidak memenuhi syarat untuk menjadi istri ideal. Rosie adalah perokok, hobi ngaret, dan bartender berambut merah yang penampilannya kadang terlalu atraktif, buat mata Don. Ditambah Rosie seorang vegan! Yang jelas-jelas akan menganggu pola makan Don yang karnivora...omnivora malah!

Anehnya, kehadiran Rosie mengusik hidup Don dalam arti tidak negatif. Don jelas terganggu dengan gaya hidup Rosie yang spontan dan berlawanan dengannya yang super terjadwal. Tapi sejauh ini, ia menikmatinya tuh. Don terseret dalam petualangan mencari ayah kandung Rosie, The Wife Project pun bergeser menjadi The Father Project, yang menurut istilah Don lebih didorong alasan irasional ketimbang logika. Baru belakangan Don sadar bahwa segala alasan irasional itu adalah Rosie. Baru belakangan ia paham, bahwa cinta tidak perlu dicari dan diseleksi lewat metode apapun, karena dia akan datang sendiri dan menghampiri tanpa terduga.

***

The Rosie Project ditulis oleh penulis Australia Graeme Simsion. Ini adalah buku fiksi pertama yang ditulis Graeme, mantan konsultan IT yang biasanya nulis buku-buku soal ilmu terapan, database, IT, bla-bla-bla yang lebih banyak angka ketimbang huruf itu.

Tanpa diduga, karya fiksi pertamanya ini sukses besar dan masuk dalam New York Times best seller!!! 

Saya lihat buku ini di Kinokuniya PS, tadinya sempat bimbang antara beli buku ini atau buku si pengarang Jurassic Park yang baru dengan genre thriller. Tapi berhubung hidup lagi sedikit berkemelut, genre Romantic Comedy tampaknya lebih pas untuk memaniskan hari.

Sempat putus asa waktu lihat harganya, ya Tuhan pelemahan rupiah ini begitu menyiksa hamba! Kalau harga normal mungkin buku ini cuma seharga Rp 180.000 - Rp 200.000 , ini jadi Rp 250.000. Hiks! Di waktu-waktu kritis sebelum menuju kasir bahkan sempat berpikir beli di situs luar aja kaya Book Depository atau Amazon, dengan risiko baru sampai berbulan-bulan ke depan. Duh, mana tahan!

Akhirnya memutuskan beli dengan cara kredit dan bersumpah bulan ini gak bakal beli buku lagi (tapi komik gak dihitung).

Setelah beli, dan mesti agak hemat sana-sini, halaman pertama buku ini langsung mencuri hati dan mengundang tawa! Sudut pandang yang digunakan Graeme adalah sudut pandang laki-laki, yang jelas susah dijumpai untuk novel bergenre Romantic Comedy. Bahasa yang dipakai untuk menjelaskan isi pikiran Don, si karakter utama, adalah bahasa ilmiah yang entah bagaimana  bisa diolah menjadi kalimat-kalimat jenaka oleh Graeme.

Well, kalau kalian penikmat Romantic Comedy, buku yang ini gak boleh dilewatkan. Apalagi denger-denger buku ini akan difilmkan, can't wait to see!!!