Bukan. Raditya Dika bukan gantiin Mama Dedeh buat
isi tausiyah dan dengerin curhat emak-emak saban subuh itu.
Di acara yang ini, kita semua sarapan bareng sambil
ngobrol-ngobrol sama Raditya Dika soal dunia tulis menulis dan peluncuran buku
barunya yang berjudul : Koala Kumal.
Acara ini sendiri rangkaian dari acara Kumpul PenulisPembaca 2014 oleh Gagas Media Group yang berlangsung tanggal 13 dan 14 Desember
kemarin.
Nah, kebetulan dan Alhamdulillah banget, editor gue
yang baik hati si Kakak Ry mengundang gue untuk hadir di acara “Breakfast with
Author” di Soeryo CafĂ©. Selain ada Raditya Dika (yang emang udah ngetop
banget), ada juga si Bene Dion. Penulis buku ‘Ngeri-Ngeri Sedap’ dan Stand Up
Comedian itu.
Kalo dilihat di situsnya, acara ini sebenernya pake
tiket seharga Rp 200 ribu. Berhubung dapat undangan gratis, tanpa ragu
berangkatlah gue ke lokasi untuk mendapat ilmu dari para senior di bidang
penulisan komedi ini.
Sampai sana sekitar jam 10, Raditya Dika udah duduk
di depan dan berceloteh soal pengalamannya. Jujur gue bukan penggemar berat
Raditya Dika (soalnya gue setia banget sama Super Junior Iwan Fals) , tapi begitu
mendengar cerita Bang Radit…rasa kagum gue kepada dia mulai tumbuh. Seiring
dengan tumbuhnya rasa lapar di perut gue.
Dulu, gue berpikir mukanya Raditya Dika itu biasa
aja. Pas lihat langsung untuk pertama kalinya, ternyata pikiran gue itu bener.
Hahaha.
Dia emang biasa saja. Tapi begitu dia bicara, gue
baru paham kenapa karya dia bisa laris manis dan digandrungi banyak orang.
Soalnya, dia emang seperti orang kebanyakan. Seperti
temen-temen kita yang kalo lagi kumpul sukanya celain orang atau malah jadi
bahan celaan. Seperti temen yang kalo dia gak datang, acara kumpul-kumpul jadi
kurang riuh. Layaknya temen yang bisa diajak gila bareng dan sering ketimpa
apes. Dia itu dekat.
Raditya Dika emang dekat, tapi gue lebih dekat ke piring-sendok-dan makanan |
Lebih menarik lagi karena gue bisa melihat langsung
bagaimana seseorang berkarya sesuai passionnya. Begitulah Raditya Dika…aura
positifnya terpancar..sepaket sama aura apesnya.
Pasti kalian berpikir, apa sih ilmu yang bisa
dipetik dari penulis komedi ? Mereka kan kerjaannya bercanda doang, kayak gak
pernah mikir serius gitu.
Eits, jangan salah. Biarpun cuma satu jam setengah
bersama Raditya Dika, ternyata percaya atau gak percaya dia banyak kasih
inspirasi ke kita-kita.
Lalu dia bilang, “Lingkaran inspirasi itu gak pernah
putus.”
Dia jadi penulis karena terinspirasi penulis lainnya
juga. Dia bercerita, dulu waktu SMA dia kemana-mana bawa buku ‘Supernova’ Dee
Lestari yang susah itu. Pokoknya dia bawa aja dulu, meski dia gak ngerti isi
ceritanya. (Ternyataaaa!!! Gue pikir gue doang yang susah ngerti buku-bukunya
Dee Lestari ituh!).
Dia penggemar dan pembaca Dee Lestari, sampe
akhirnya dia sekarang bisa ketemu sama Dee sebagai sesama penulis (meskipun beda genre).
Nah, senasib sama si Dika, Bena Kribo juga begitu.
Malah katanya dulu si Bena ini pede banget neponin Dika supaya bisa jualin buku
dia beserta tanda tangan. Sekarang, si Bena mengikuti jejak Dika menjadi
blogger dan penulis kreatif.
Gue sepenuhnya sepakat sama Raditya Dika yang bilang
lingkaran inspirasi gak pernah putus. Buktinya, dulu gue juga penggemar
mereka-mereka semua dan menikmati karya mereka. Insya Alloh, dikit lagi juga
bisa menyusul mereka dan punya karya sendiri. Amin.
Raditya Dika juga bilang, dia inget pesan salah satu
penulis yang mengatakan bahwa perjalanan seorang penulis itu adalah perjalanan
seorang pembaca. Makin banyak baca maka makin bagus tulisan, karena input gaya
penulisannya beragam, diksinya pun makin kaya.
Masalahnya, kalau kalian memilih penulis sebagai
profesi, stigma penulis susah jadi kaya itu masih kuat. Tapi jangan menyerah,
berusaha aja terus untuk melahirkan karya terbaik. Insya Alloh rejeki mah gak
kemana. Jodoh yang kemana-mana mah (curcol!).
“Do it with passion!,” kata Raditya Dika.
Sebenernya banyak banget cerita seru, lucu, dan
tips-tips dari Raditya Dika dan kawan-kawan. Tapi berhubung keterbatasan
ingatan dan kemampuan baterei laptop untuk bertahan tanpa colokan, gue baru bisa
bagi segini dulu.
Semangat untuk terus memberi inspirasi!!!
Thanks Kak Ry dan Penerbit Bukune yang udah kasih
saya kesempatan untuk banyak belajar nulis ^^
1 komentar:
gue di Bali dan gak ikutan acara itu, share lebih banyak lagi doooong apa aja dikasi sama RD.. Pleaseee
Posting Komentar