Minggu, 28 April 2013

Kisah Perawan Tenabang di Negeri Jiran

Pada suatu pagi di Bulan Maret, saya mendapat pesan singkat dari Sekred soal tugas liputan keluar Negeri. Alhamdulillah, akhirnya tiba juga giliran setelah tiga tahun banting tulang- tumpuk lemak di kantor ini.
Sekred bertanya soal kesiapan, harus cepat karena berangkat tanggal 23. Yang beberapa hari kemudian diralat menjadi tanggal 23 April.Itu Ibarat Musholla yang mengumumkan waktu imsak sejak Adzan Isya berkumandang, ya itu terlalu dini. Sayang itu bukan pernikahan dini *lalu berubah jadi Agnes Monica*

Acara yang diliput adalah inagurasi penerbangan langsung pertama dari Perancis ke Kuala Lumpur oleh sebuah maskapai. Dimana untuk meliput acara tersebut, saya hanya akan berada di negeri Jiran tidak lebih dari 5 jam. Jakarta-Kuala Lumpur-Jakarta dalam sehari. Bayangkan betapa kerennya status jejaring sosial saya ...

23 pagi, Foursquare : @starbucks Bandara Soekarno Hatta , a cup of coffee to stay awake. Gotta go to Malaysia.
23 siang, Path : @KLIA- Sepang Nasi Lemak untuk isi perut, sambil tunggu acara jalan-jalan dulu cari oleh-oleh
23 Malam, twitter : Akkkk temenin cari nasi goreng yuk di jalan sabang! @xxxx
23 Jelang Tidur , KTP : Belum Nikah

Yak kecuali KTP yang statusnya istiqomah sejak 9 tahun terakhir. Status jejaring sosial saya justru mentereng layaknya sosialita, bukan IPAlita apalagi Bahasalita *dikira jurusan SMA*

Membayangkan akan banyaknya rakyat yang syirik akan status itu, dan tubuh yang pasti akan remuk. Saya pun protes ke redaktur,"Mas, apa-apaan nih. Masa tugas ke Malaysia pulang pergi kayak ke Bojong!" begitu kira-kira versi dramatisnya, versi asli dan sopannya banyak disertai kata Maaf :))

Redaktur pun menyarankan untuk extend, sayapun menurutinya dengan pikiran sekalian jalan-jalan. Lalu saya perpanjanglah kepergian itu selama sehari, dan baru pulang dari sana pada 24 April.


Bermodal khayalan, saya harap perjalanan yang akan ditempuh sendiri menciptakan kenangan tersendiri. Syukur-syukur ketemu turunan sultan disana yang masih single. Saya pesan penginapan lewat hostel.com, cari yang murah tapi banyak fasilitas. Lalu dapatlah saya Guest House Anjung KL di kawasan Bukit Bintang dengan tarif MR 48 ringgit semalam untuk single privat room and shared bathroom.

Melangkahkan kaki ke burung besi, saya malah berasa hendak ke tanah suci. Musababnya tak lain karena pesawat yang saya tumpangi kebetulan ditumpangi juga oleh rombongan jemaah asal Lampung yang hendak pergi Umroh. Berseragam batik hijau, begitu pesawat hendak take off, pimpinan rombongan sigap memimpin doa dan diiringi jawaban serentak oleh jamaah. Alhamdulillah, setidaknya saya yakin satu hal. Alloh menjaga pesawat ini...amin.

Tapi, karena isinya rombongan umroh. Bisa ditebak dong klo penumpang didominasi oleh aki-aki dan ninik ninik. Pupus sudah harapan sebangku dengan pria tampan lajang di pesawat laiknya opera sabun di layar kaca.

Sampai Malaysia sekitar pukul 11 lewat waktu sana, sementara acara baru berlangsung pukul 13.30 waktu setempat. Menanti pesawat yang langsung terbang dari Perancis selama 11 jam tanpa henti langsung ke Kuala Lumpur untuk pertama kalinya. Oh oke, biar dipertegas disini, Ya kami akan menyambut para bule yang semalaman penuh ada di pesawat dan belum mandi. Jadi sambil nunggu, saya jalan-jalan aja dulu di Bandara KLIA..di dalamnya ada semacam hutan buatan gitu. Tapi dari seluruh lokasi di Bandara, hutan buatan itu justru paling panas.





Di lokasi, saya langsung diberi rilis oleh panitia. Begitu dibuka, saya ga bisa baca...karena itu bahasa Mandarin. Errrr..mungkin lebih baik klo panitia kasih saya arab gundul sekalian biar bacanya juga dapat pahala. Saya pun komplain ke panitia, lalu dia menjelaskan ada tiga bahasa untuk satu rilis. Inggris, Melayu dan Mandarin. Ebusettt....gak cuma itu, ternyata untuk konpers disana pun pake macem2 bahasa..ditambah sesi khusus untuk bahasa tamil. Repot yess jadi pejabat disono.



Saya ketemu duo jurnalis handal dari tv one disono, Mas Dudi dan Mas Asep klo ga salah. Yang udah 6 taon tinggal di Malaysia dan mengcover liputan se Asia Tenggara. Subhanalloh. Mas - mas ini kemudian bertanya2 soal kondisi terakhir kampung halaman, serta status pembelian Viva Group oleh Chairil Tandjung. Saya jawab semua, dengan imbalan diantar langsung oleh mas-mas sampe penginapan. Alhamdulillah jadi hemat puluhan ringgit.

Tibalah saya di Anjung KL, penginapan yang terletak di Bukit Bintang dan letaknya gak jauh dari Sunge Wang. Tempatnya cukup nyaman, saya dapat kamar yang persis kayak Harry Potter..kamar dibawah Tangga -__-



Istirahat sekitar 3 jam karena capek banget, akhirnya jam 20.00 waktu setempat perut menuntut untuk diisi, dompet merajuk untuk dikuras, dan eksistensi tak bisa dihindari. Jalan lah saya, benar-benar jalan , ke Sunge Wang. Pertama, untuk cari kartu GSM setempat demi terhubung kembali dengan dunia maya. Sempet ketipu 20 Ringgit untuk beli Xpac atau apalah itu namanya tapi sambungannya ga nyala, akhirnya keluarin duit lagi 15 ringgit buat beli Digi dan langsung nyala. Ratu eksis pun kembali hadir di jagat maya..hahahhaha

Ini kawasan penginapan di Bukit Bintang

Disana lagi musim pemilu jadi banyak poster dan tempelan pemilu.

Kedua, beli oleh-oleh buat Bokap. Bokap sih nitip duit Rp 300.000 buat beli kaos........ditambah celana jeans, jam tangan, parfum, ama makanan secukupnya T.T tega benerrr. Lalu dilanjut mau beli merchandise Kpop disana, sayang tokonya udah tutup huhuhuhu.

Saatnya mengisi perut. Mas Dudi sempat saranin kami untuk makan di kedai Ayam Hainan Chi Meng, katanya itu halal dan banyak pegawai Indonesia. Hahaha cuma disana Chi Meng halal, klo disini beli chi meng bisa senasib kaya Raffi Ahmad...*ituhh Cimenggg*. Bener aja dong, sampe sono pegawainya teriak-teriak,"Nduuk, Nasi Ayamnya loro, Mienya telu. Nomor rolas mejane yo," sebenarnya sayahhh ada di manaaaaaaa...

Pulang jalan, sampe guest house saya bertemu Nadia dan Musayah. Dua gadis muslim asal Thailand. Kami pun berbincang, pertama bahasa Pee Mak film Thai yang lagi heboh dan kocak abis dan mengagumi ketampanan Mario Maurer. Lalu ujung2nya bahas Nikita Willy, karena si Musayah ini penggemar berat Nikita Willy ternyata....hadahhhhhhhh

Kenalkan dua kawan baru dari Thailand :)

Esoknya, usai sarapan gratis sebagai bonus booking kamar secara onlen. Kami memutuskan menelusuri Kuala Lumpur sebelum pulang. Dari Bukit Bintang, dengan berjalan kaki kami menuju Petronas huahahaha hampir makan waktu 45 menitan hahaha lumayan gempor. Sampe sekarang aja saya takjub kenapa bisa sampe sana tanpa nyasar, btw yang bikin saya yakin bisa ditempuh dengan jalan kaki karena brosur penginapannya bilang sampe sana hanya 15 menit. Oh saya pikir kayak jalan dari rumah ke Monas, taunya kayak dari Rumah ke Blok M. Nyedh!

Dari gedung kompetitor Pertamina, perjalanan lanjut ke pasar seni untuk sekadar beli buah tangan, karena itu halal. Klo buah dada ga bisa sembarangan soalnya..huahahhaha. Apalagi buah hati, mesti cari teman sehidup semati dulu. Ngek!



Habis dr pasar seni, kami naik LRT ke KLCC terus lanjut ke bandara naik KLIA yang adem abiss dan lumayan mahal. Sampe bandara petugas imigrasi sempet nanya2.

I : Dari Indonesia, darimana ? Jakarta?
G : Iya.
I : Jakartanya mana? Saya sempat kesana
G : Bunderan HI ? Tanah Abang?
I : *muka bingung*
G : Monas ?
I : Ah Monass, dekat itu. Saya dulu ke Dufan
G : *mikir dari mana deketnya Monas ke Dufan*
I : Itu dekat juga dengan Mangga Dua, tahu?
G : * makin bingung, iyaian ajaa dah*

Pesawat baru take off jam setengah 5an waktu setempat. Lagi asik-asik nunggu di terminal keberangkatan, tiba-tiba ada cowok arab tinggi..buka kacamata itemnya terus manggil nama eike,"Gussss..." dan saya pun menengok secara dramatis. Eh Ya Ampunnnn ituh si Bagir, temen teater waktu SMA dulu..sekarang udah jadi tukang parfum tingkat Asia. Gaya bener tuh bocah..hahahahaa capek juga ye ketemu temen SMA di negeri orang.

Si Bagir yang udah beranak pinak pun cerita klo doi ke negeri Jiran buat urusan bisnis parfumnya. Gaya benerrr Girrr. Pas masuk pesawat, udah asik pake sabuk pengaman. Tau-nya ada pengumuman ditemukan dompet jatuh milik "Mrs Gustidha, Mrs Gustidha Donghae?" begitu panggil mbak-mbak dengan logat Belanda yang kental sesuai dengan asal maskapainya. Dan, eh Ya Ampunnnnnn itu nama gueeee! Kok jadi Gustidha Donghae?? Saya pun maju dan menghampiri si Mbak Pramugari. Usut punya usut karena si mbak ga berani buka2 kartu di dompet, yang dia ambil cuma poto yang ada di dompet yang kebetulan gambar Donghae dan dibelakangnya eike tempel card dan coret-coret kaya anak abege..dompet ini milik Ms Gustidha Donghae...hahahahahah Alay abissss.

Gak cuma itu, si Bagir pun nyamperin eike..dan nanya,"Kenape Gus? Ente belom bayar ye ampe dipanggil begitu? Kaga berubah kelakuan dari dulu..hahahahahhaa," sial...kenape mesti ada yang kenal eike di pesawat sih. Tengsin abisss.

Minggu, 14 April 2013

Oblivion , Cerita Soal 1000 Tom Cruise(s)

Perhatian : Isi blog ini sangat sangat spoiler!! Kalo belom nonton, direkomendasikan untuk tidak melanjutkan membaca artikel ini. Lebih baik pilih artikel lain, tapi tetap di blog ini juga yaaa..



Pertama, saat duduk di bioskop untuk menonton film ini, saya sudah datang dengan niat dan pikiran yang salah. Saya pikir film yang dibintangi oleh Mamang Tom Cruise ini adalah kelanjutan dari film doi yang dulu : War of the World.

Kenapa bisa begitu? Sebab, temanya sama..sama-sama soal alien yang berupa robot dan sama-sama dibintangi Tom Cruise.
Tololnya, saya berpikir seperti ini selama hampir 1,5 jam film diputar. Sadarnya lamaaa banget untuk paham bahwa ini bukan sekuel. *jedotin kepala ke dada Tom Cruise*

Tom Cruise telanjang dada adalah sajian pembuka film ini, dia adalah Jack, sisa manusia dari bumi yang sedang berjuang melawan Alien. Jack bernarasi soal hidupnya, soal bumi yang berperang melawa alien, soal dirinya sebagai mekanik yang bertugas membetulkan robot-robot tempur yang ada di bumi, dan soal bagaimanapun ia akan merindukan bumi sebagai rumahnya jika harus meninggalkan planet itu.

Ya, Jack sebagai manusia sisa tidak lagi tinggal di Bumi. Dia bersama rekan se-timnya, Vika si wanita berambut merah, tinggal di sebuah rumah yang mengapung di angkasa. Waktu Vika dan Jack tinggal dua minggu lagi untuk membereskan pekerjaannya, setelah selesai mereka bisa bergabung dengan sisa manusia lainnya di Teth. Sebuah tempat yang dibangun untuk melanjutkan hidup karena Bumi sudah tidak bisa ditempati.

Vika dan Jack bekerja dibawah komando Sally, dimana setiap pagi sebelum memberi tugas ia akan bertanya pada Vika soal kabarnya. Vika pun menjawab,"Another day in Paradise." *iyalah Nyeddd! Tinggal bedua doang ama Tom Cruise jelas sorgaaaa dunia*

Saban hari, Tom Cruise turun ke Bumi sementara Vika memonitornya dari rumah mengapung. Tinggal berdua sama Tom Cruise, perempuan mana yang bisa menahan nafsunya coba! Vika diam-diam jatuh hati dengan Jack, dan kerap mengajaknya bercinta..persis seperti gambaran lirik lagu yang pernah dinyanyikan Inka Christie....Bulannn Maduuuu di Awan Biruuuu, tiada yang mengangguuu..Bulannn Madu di atas perahuu hanya kita berdua *Nyedddd bener2 another day in paradise ituh*

Sayang, si Jack yang punya kode Tech 49 ini tidak mengalami hal yang sama. Jack sedikit demi sedikit mengingat hidupnya di Bumi dulu, dan sosok wanita lain yang ia rasa sangat penting di hidupnya. Ya, Jack dan Vika memang kehilangan memori mereka selama hidup di Bumi dulu demi menjalani misi mereka, makanya filmnya berjudul Oblivion. Tidak hanya hilang ingatan, mereka juga diminta untuk tidak berhubungan lagi dengan sesuatu terkait Bumi seperti tumbuhan dan makhluk hidup lainnya dengan alasan sudah bervirus.

Beda dengan Vika yang taat aturan, Jack justru semakin penasaran dengan kehidupan di Bumi hingga suatu saat ia menyalamatkan seorang wanita yang terjatuh dari pesawat yang mengorbit selama puluhan tahun di angkasa. Wanita itu tidur dalam sebuah kapsul, sementara sisa rekannya yang jatuh bersama dia tewas ditembaki oleh robot dari Teth. Disini, Jack mulai merasa ada yang aneh dengan Teth.

Julia, nama wanita yang diselamatkan Jack, berkeras untuk kembali ke Bumi dan mencari black box pesawatnya untuk tahu alasan dia terjatuh dan apa yang terjadi. Diam-diam Jack membantunya, dan disinilah dia bertemu segerombolan manusia yang menculiknya dan memberitahukan padanya bahwa sisa manusia masih ada di Bumi, sementara Teth justru alien sebenarnya.

Vika yang panik kehilangan Jack, mencoba menyelematkan Jack dengan mengirim robot-robot yang justru berbahaya bagi gerombolan di Bumi. Ya, ternyata robot itu diprogram untuk membunuh manusia. Belakangan, Jack juga akhirnya ingat bahwa Julia adalah istrinya semasa di Bumi. Vika yang ternyata tahu, cemburu dan melaporkan pada Sally bahwa tim-nya sudah tidak efektif. Alih-alih mendapat rekan baru, Vika justru tewas terkena sanksi dan Jack telat menyelamatkannya.

Jack dan Julia mencoba kabur dari serangan para robot, dimana pelarian mereka berakhir di wilayah Radiasi yang selama ini dilarang oleh Teth untuk dimasuki oleh Jack. Disitulah Jack bertemu Tech 52 yang ternyata adalah JACK juga alias ya TOM CRUISE lagiiii! Mereka berkelahi dan Jack 52 berhasil dibikin semaput oleh Jack 49.



Menurut ketua gerombolan, Jack adalah bekas anggotanya yang puluhan tahun lalu ditugasi untuk menghancurkan Teth bersama dengan Vika, Julia , dan rekan lainnya. Entah apa yang terjadi, begitu masuk Teth, Jack turun ke bumi..ribuan Jack tepatnya dan justru menyerang mereka dengan sangat ganas. Menghabiskan manusia dan menyedot sumber daya bumi."Mesin yang menyeramkan," kata si Morgan Freeman.

Jack pun memutuskan untuk kembali menyerang Teth, dimana ia sadari ini adalah perjalanan satu arah karena menyerang Teth langsung dari dalam. Ditengah perjalanan, ia mendengarkan rekaman Black Box milik Julia. Disitu ia tahu, saat hendak menyerang Teth, pesawatnya mengalami gangguan dan ia terpaksa harus menyelamatkan anggota tim termasuk Julia istrinya. Sebelum masuk ke Teth, hanya berdua dengan Vika yang saat itu sudah terbangun, Jack mengecup kapsul tidur Julia dan berpesan,"Dream of Us." sebelum akhirnya dia di kloning ribuan biji oleh Teth.

Kembali ke serangan Jack pada Teth sesi dua, saat masuk Teth, Jack melihat ribuan kloning dirinya dan Vika dalam tabung-tabung. Sayang, ribuan Tom Cruise itu akhirnya habis karena ledakan Jack 49. Terus gimana nasib Julia? Itulah untungnya jadi bini punya kloningan suami 1000 biji. Mati satu, sisa banyak .. Jack 49 tewas..masih ada Jack 52 yang dulu sempet dipukulin sama Jack 49.

Kata si Jack 52, dia tahu bahwa dia bukanlah Jack Ori...doi cuman Jack Kw no 52. Tapi ia merasa, di dalam dirinya masih ada Jack dan selama Jack ada maka selama itu pula ia akan mencintai Julia. Manis abissssss sompretttt!

Jadi menurut saya film ini sangat mubazir!! Ngapain Tom Cruise dikloning ampe ribuan tapi abis begitu aja. Mbok ya daripada di ledakin, mending diselamatin terus dibagi-bagi ama sisa perempuan di Bumi untuk proses ovulasi. Dengan begitu manusia tetap selamat dan terjamin regenerasinya *plakkkkk*



Salah satu adegan favorit saya di film ini, selain adegan Tom Cruise buka baju tentunya, adalah adegan kenangan Jack melamar Julia..so sweet. Jack mengajak Julia ke Empire State ke puncaknya tertinggi. Lalu Jack mengajak Julia untuk melihat teropong yang biasa digunakan untuk melihat kota secara keseluruhan, dengan kalimat,"I'll show you our future."

Begitu Julia meletakkan kepalanya untuk melihat teropong, Jack pun menunjukkan cincin lamarannya di depan teropong. Inilah masa depan yang dijanjikan Jack!!! Akkkkk, tolong para lelaki yang hendak melamar sayah ditiruuuu ituh adegan hahahhaha.

Secara keseluruhan film ini sebenarnya lebih menyajikan cerita ketimbang laga, jadi so so lah. Kecuali kalian seperti saya, menonton film ini hanya demi Tom Cruise. Klo cuma itu alasannya, film ini worthed! Hahahaha. Booook, meski udah tua..si Tom Cruise ini ya makin keliatan gantengnya, jadi ga nyesel..apalagi sampe ada 1000 Tom Cruise!